"To revolt today, means to revolt against war" [Albert Camus]

 

Blog ini berisi working paper, publikasi penelitian, resume berikut review eksemplar terkait studi ilmu-ilmu sosial & humaniora, khususnya disiplin sosiologi, yang dilakukan oleh Wahyu Budi Nugroho [S.Sos., M.A]. Menjadi harapan tersendiri kiranya, agar khalayak yang memiliki minat terhadap studi ilmu-ilmu sosial & humaniora dapat memanfaatkan berbagai hasil kajian dalam blog ini dengan baik, bijak, dan bertanggung jawab.


Sabtu, 11 Juni 2011

TENAGA KERJA INDONESIA MENURUT NEGARA TUJUAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2002-2007

ANALISIS
TENAGA KERJA INDONESIA MENURUT NEGARA TUJUAN
DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2002-2007
Disusun Oleh:
Wahyu Budi Nugroho


            Berdasarkan data yang diperoleh melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2008 terkait arus migrasi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) asal DIY ke berbagai negara asing, ditemui beberapa negara yang kerap menjadi tujuan para pekerja yang antara lain Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Abu Dabi, Hong Kong, Korea, Taiwan, Roma, Yordania, Yamaica, Amerika Serikat, USA, Jepang dan tempat lain semisal kapal pesiar.
            Lebih jauh, data tersebut menunjukkan Malaysia sebagai negara absolut tujuan kerja dengan peminat terbanyak meskipun memang, jumlah pekerja asal DIY yang bekerja di negara tersebut cenderung fluktuatif dari waktu ke waktu. Tercatat, pada tahun 2002 1.940 TKI menjadikan Malaysia sebagai tempat tujuan kerja, pada tahun 2003 jumlah tersebut sedikit berkurang menjadi 1.844, selanjutnya pada tahun 2004 ditemui lonjakan drastis TKI DIY tujuan Malaysia menjadi 2.841 jiwa, kemudian 2.804 pada tahun 2005, 2.427 jiwa pada tahun 2006 dan turun drastis menjadi 1.871 jiwa pada tahun 2007. Di sisi lain, fenomena di atas menunjukkan validitas teori ravenstein (The Law of Migration) yang menyatakan, “Prosentase pendatang kian menurun dengan makin jauhnya tempat asal dengan tempat tujuan.”[1]
            Di samping Malaysia, negara dengan minat tujuan kerja terbanyak diduduki oleh Korea yang menempati urutan kedua. Tercatat, pada tahun 2002 jumlah TKI DIY yang berlabuh di negara tersebut mencapai 104 jiwa, dua tahun berikutnya yakni 2003 dan 2004 jumlah tersebut berkurang menjadi 47 jiwa dan 17 jiwa, namun mengalami peningkatan signifikan pada 2005 menjadi 144 jiwa, sedangkan pada 2006 tercatat nol jiwa dan pada 2007 berjumlah 19 jiwa.
            Negara ketiga dengan minat tujuan kerja TKI asal DIY terbanyak setelah Korea adalah Singapura. Pada tahun 2002 tercatat 98 jiwa TKI bekerja di Singapura, pada tahun 2003 dan 2004 jumlah tersebut mengalami penurunan drastis menjadi 5 jiwa saja dan pada tahun 2005 jumlah tersebut mengalami peningkatan signifikan menjadi 45 jiwa, sedangkan pada tahun 2006 dan 2007 penurunan kembali terjadi menjadi berkisar antara 5 jiwa dan 6 jiwa.
            Di bawah Singapura, negara keempat yang menjadi tempat tujuan kerja TKI DIY adalah Arab Saudi. Pada tahun 2002 tercatat 19 jiwa TKI DIY mengadu nasib di negara tersebut, pada tahun 2003 jumlah tersebut meningkat menjadi 69 jiwa, sedang pada 2004 tercatat nol jiwa dan kembali meningkat meskipun tak signifikan pada tiga tahun setelahnya yakni 9 jiwa pada tahun 2005, 10 jiwa pada tahun 2006 dan 6 jiwa pada 2007.  
            Hong Kong menempati urutan “lima besar” terakhir daerah tujuan TKI asal DIY. Pada 2002 tercatat 64 jiwa TKI bekerja di Hong Kong, pada 2003 dan 2004 jumlah tersebut menurun menjadi 1 jiwa dan 7 jiwa, sedangkan pada 2005 sedikit meningkat menjadi 16 jiwa dan kembali mengalami penurunan di mana pada 2006 tercatat nol jiwa dan 2 jiwa pada 2007.
            Selain kelima negara yang telah disebutkan di atas, kiranya berbagai opsi negara tujuan kerja lain hanya sedikit menarik minat TKI asal DIY. Beberapa negara tersebut antara lain Taiwan yang pada tahun 2002 menjadi tujuan 27 TKI DIY, sedangkan pada tahun 2003 dan 2004 sama sekali tak menarik minat TKI DIY, namun jumlah tersebut terus meningkat dan menurun sepanjang tiga tahun setelahnya yakni 8 jiwa pada 2005, 2 jiwa pada 2006 dan 31 jiwa pada 2007.
            Sama halnya dengan negara Taiwan, Abu Dabi pada 2002 sekedar menarik minat 3 jiwa TKI dan hingga 2006 tercatat nihil, sedangkan pada 2007 sekedar 6 jiwa. Lebih rendah dari Abu Dabi, tercatat sejak tahun 2002 hingga 2004 tak ditemui TKI asal DIY yang berlabuh di Roma, sedang berturut-turut pada tahun 2005 hingga 2007 Roma sekedar menarik minat 1, 2 dan 2 TKI asal DIY. Pada beberapa negara lain layaknya Yordania pada tahun 2002, Yamaica pada 2003 dan Jepang pada tahun 2007 tercatat hanya dua jiwa TKI yang bekerja di masing-masing negara tersebut dan nihil pada tahun-tahun selain disebutkan di atas. Di Amerika Serikat pada tahun 2004 dan 2005 tercatat 18 dan 12 jiwa TKI asal DIY yang bekerja di negara tersebut, sedangkan di USA sendiri tercatat 17 jiwa TKI yang bekerja pada tahun 2007 saja. Pada ranah yang berlainan, ditemui sekedar 3 jiwa TKI DIY yang mengadu nasib dan bekerja dalam kapal pesiar.
            Dengan demikian, apabila kalkulasi total atas kelima besar negara tujuan TKI asal DIY dilakukan maka ditemui bahwa sejak tahun 2002 hingga 2007 TKI asal DIY yang bekerja di Malaysia mencapai 13.727 jiwa, sedangkan 331 jiwa di Korea, 164 jiwa pada Singapura, 113 jiwa pada Arab Saudi dan 90 TKI asal DIY di Hong Kong.   



Referensi

§  Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
§  Booth, Anne & Mc Cawley, Peter (ed). 1986. Ekonomi Orde Baru. Jakarta: LP3ES.



[1] Anne Booth-Peter Mc Cawley (ed), Ekonomi Orde Baru, LP3ES, Jakarta, 1986, h. 392.

0 komentar:

Posting Komentar

Facebook Connect

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger