"To revolt today, means to revolt against war" [Albert Camus]

 

Blog ini berisi working paper, publikasi penelitian, resume berikut review eksemplar terkait studi ilmu-ilmu sosial & humaniora, khususnya disiplin sosiologi, yang dilakukan oleh Wahyu Budi Nugroho [S.Sos., M.A]. Menjadi harapan tersendiri kiranya, agar khalayak yang memiliki minat terhadap studi ilmu-ilmu sosial & humaniora dapat memanfaatkan berbagai hasil kajian dalam blog ini dengan baik, bijak, dan bertanggung jawab.


Jumat, 13 Mei 2011

KRITIK KEHIDUPAN MANUSIA MODERN DALAM “MODERN TIMES”-CHARLIE CHAPLIN

KRITIK KEHIDUPAN MANUSIA MODERN DALAM “MODERN TIMES”-CHARLIE CHAPLIN Oleh: Wahyu Budi Nugroho Chaplin dan Absurditas Kehidupan ModernTerkejut. Itulah yang pertama kali saya rasakan ketika menyaksikan film Charlie Chaplin, Modern Times. Bagaimana tidak, pada scene pertama saja aroma filsafat dan kritik sosial telah kental termuat di dalamnya. Dalam pembukaan film tersebut, Chaplin menyajikan cuplikan segerombolan domba yang segera berubah menjadi kumpulan manusia, tepatnya para pekerja pabrik. Saya pribadi tak tahu-menahu  bagaimana sebenarnya latar belakang Chaplin berikut film-film yang dibuatnya, hanya saja, tak mengherankan jika filmnya yang satu ini mendapat tempat tersendiri di hati para filsuf dan pemikir-pemikir sosial. Sebelumnya,...

Rabu, 11 Mei 2011

Cinta & Kasih Sayang menurut Nietzsche

Cinta & Kasih Sayang menurut NietzscheOleh: Koko WijayantoUniversitas Gadjah Mada “Obat yang paling baik untuk menyembuhkan cinta adalah obat yang telah diketahui sepanjang zaman: membalas cinta.” – Friedrich Wilhelm Nietzsche[1] Cuplikan pernyataan Nietzsche tentang “cinta” di atas adalah sebuah pengantar pada konsep pemikiran keharusan bertindak di mana kehidupan yang kita jalani selama ini seakan adalah kehidupan “berulang” yang terjadi selama-lamanya. Dengan kata lain, setiap momen yang terjadi dan telah kita jalani selama ini adalah salah satu bentuk dari “keberulangan abadi”. Tak lebih dari sebuah dongeng ataupun cerita belaka bagi banyak orang, Nietzsche tetap ngeyel untuk menganggapnya sebagai sesuatu yang dapat dipercaya. Secara...

Minggu, 08 Mei 2011

KETIKA ERICH FROMM BICARA “CINTA”

KETIKA ERICH FROMM BICARA “CINTA” Oleh: Wahyu Budi Nugroho Erich Fromm: “Cinta bukan memiliki, tetapi menjadi…”Erich Fromm dikenal sebagai salah seorang pemikir Mahzab Frankfurt generasi pertama di samping Marcuse, Adorno dan Horkheimer. Buah pemikirannya yang terkenal adalah peng-klasifikasian-nya akan dua ragam modus (baca: motivasi/pemikiran) yang dimiliki setiap individu yakni, to have/having ‘memiliki’ dan to be/being ‘menjadi’. Konsep tersebut digunakan pula oleh Marcuse dalam menjelaskan fenomena one dimensional society ‘masyarakat dengan kesadaran tunggal’ di era modern.  Sebagaimana pemikirannya di atas, menurut Fromm terdapat dua modus bagi seseorang dalam mencintai orang lain, “memiliki” ataukah “menjadi”. Cinta atas dasar...

Pages 291234 »

Facebook Connect

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger