REVIEW
“ILO: INTRODUCTION OF SOCIAL SECURITY”
&
“RETHINKING SOCIAL SECURITY: REACHING OUT TO THE POOR”
Disusun Oleh:
Wahyu Budi Nugroho
“ILO: INTRODUCTION OF SOCIAL SECURITY”
The Extension of Social Security Coverage:
The Approach of the International Labour Office[1]
Emmanuel Reynaud
International Labour Office
2002
Extension of Social Security Working Paper No. 3
Abstract & Review:
Salah satu masalah utama jaminan sosial saat ini adalah mayoritas penduduk dunia yang tak memiliki perlindungan. Memperluas sistem jaminan sosial di luar populasi yang tak terjamah merupakan salah satu prioritas kerangka strategi kerja International Labour Office. ILO telah mengembangkan strategi baru untuk mengembangkan dan memperluas jaminan sosial. Secara umum, ketiga ide yang hendak diimplementasikan lebih lanjut tersebut antara lain:
- Ekstensi berbasis mekanisme jaminan sosial klasik: asuransi sosial, sistem yang saling menguntungkan dan universal serta berbagai program pembantu lainnya.
- Promosi dan dukungan bagi pengembangan sistem desentralisasi melalui inisiatif lokal, terkait mikro-asuransi.
- Desain jaringan dan jembatan antara sistem desentralisasi dengan bentuk lain sistem perlindungan sosial serta inisiatif masyarakat.
Melalui kerangka umum ini, konsentrasi dari implementasi berdasarkan pada konteks nasional, baik dalam level pengembangan maupun spesifik pada level politik, ekonomi, sosial, kebudayaan dari suatu negara.
“RETHINKING SOCIAL SECURITY: REACHING OUT TO THE POOR”[2]
Editors:
§ I.P. Getubig
§ Sonke Schmidt
Publisher:
Strengthening Social Security Systems in Rural Areas of Developing Countries[3]
Johannes Paul Jütting
Center for Development Research
June 1999
Johannes Paul Jütting
Center for Development Research
June 1999
Abstract & Review:
Secara umum telah diketahui bersama bahwa saat ini pendekatan Barat terkait enlarging state-based social security systems ‘pemberdayaan sistem jaminan sosial berbasis negara’ sebagai upaya pembenahan universal di negara-negara berkembang telah gagal. Dalam hal ini, tetap banyak ditemui si miskin dan masyarakat desa yang luput dari banyak jenis jaminan sosial. Secara garis besar, tulisan Johannes Paul Juttinq menyoroti penyebab berbagai kegagalan dan kelemahan institusi negara-negara berkembang dalam menyediakan jaminan sosial bagi masyarakatnya. Beberapa hal terkait di antaranya seperti institusi negara, pasar, berbagai keanggotaan berbasis organisasi dan rumah tangga sebagai penyedia utama jaminan sosial di negara berkembang yang berbenturan dengan masalah keterbatasan, tulisan ini memperhatikan pula kemungkinan kerja sama antara sektor formal dan informal. Layaknya kerja sama yang harus dibangun berdasarkan semangat lokal dalam satu tangan, meminimalisir resiko yang timbul kemudian, melakukan re-Asuransi dan membuka akses yang lebih baik bagi modal bagi tangan yang lain.
REFERENSI
§ Catalogue National Library of Australia, http://catalogue.nla.gov.au/Record/2201359
§ Social Science Research Network (SSRN), The Extension of Social Security Coverage: The Approach of the International Labour Office, http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=682162
§ Social Science Research Network (SSRN), Strengthening Social Security Systems in Rural Areas of Developing Countries, http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=177388
“...dalam wadah itu kita tuangkan suatu masyarakat tanpa exploitation de l’homme par l’homme ... yang tiada seorang ibu menangis karena tak dapat memberi air susu
pada anaknya...”
(Soekarno, pidato sambutan pada Pengurus Besar Front Nasional)
[1] Social Science Research Network (SSRN), The Extension of Social Security Coverage: The Approach of the International Labour Office, http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=682162
[2] Terkait dengan keterangan buku akses Catalogue National Library of Australia, http://catalogue.nla.gov.au/Record/2201359
[3] Social Science Research Network (SSRN), Strengthening Social Security Systems in Rural Areas of Developing Countries, http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=177388
Tidak ada komentar:
Posting Komentar