Analisis: Perilaku di Jejaring Sosial Dunia Maya
Buku Diary Abad Ini
Oleh: Koko Wijayanto
Universitas Gadjah Mada
Anggapan bahwa facebook adalah media komunikasi internet popular saat ini memang tidak diragukan
lagi kebenarannya. Dengan adanya facebook yang lengkap dengan beberapa aplikasi
di dalamnya, dapat digunakan sebagai alat yang tepat untuk mempermudah
komunikasi dengan para pengguna lainnya. Hingga pada perjalanannya muncul
grup-grup yang berfungsi menyatukan persamaan ideologi, hobi, gaya hidup sampai
halnya bisnis. Selain mempermudah dalam komunikasi, adanya jejaring sosial ini
disadari telah mempercepat tercapainya informasi tanpa memperhitungkan jarak
maupun waktu. Pada prinsipnya, orang lain dapat berbagi informasi dengan orang
lain kapanpun dimanapun dengan pendukung media internet.
Layanan jejaring sosial yang
diluncurkan tahun 2004 yang lengkap dengan fitur-fitur pendukung komunikasi kiranya
mudah dan sederhana untuk dioperasikan. Berdampingan dengan itu, beberapa fitur
terus dikembangkan hingga saat ini. Salah satunya adalah “dinding” yang
terdapat di setiap halaman profil pengguna, yang berfungsi bagi pemilik account lain-yang sudah menjalin pertemanan-dapat mengirimkan pesan maupun
berbagi informasi. Istilah yang akrab di sebut dengan “update status”,
memungkinkan pengguna untuk memberitahukan mengenai keberadaan, aktifitas,
kondisi dan lain sebagainya.
Dalam hal yang sama, facebook juga telah
memudahkan seseorang untuk menginterpretasikan isi hati melalui tulisan maupun simbol
sederhana. Kendati demikian, percakapan dengan
para pengguna lain-yang sudah terhubung-dapat berjalan. Secara tidak langsung,
tanpa harus bertanya pada pemilik account,
orang lain dapat mengetahui keberadaan, aktifitas hingga kondisi sikologis dapat
diketahui. Sekedar proposisi, bahwa dari tulisan ataupun simbol yang ia buat,
dapat mencerminkan pribadi maupun hal yang terjadi pada seseorang tersebut. Misalnya, orang yang sedang mengalami stress dengan problem lingkungan, pekerjaan,
sampai halnya luapan amarah dengan pasangan diutarakan di dinding status.
Begitu juga sebaliknya, ekspresi bahagia dapat diutarakan pada dinding status
setiap saat. Dilain sisi, hal ini memungkinkan orang lain dapat membaca maupun
berkomentar. Pada dasarnya, pemilik account
jejaring sosial facebook dapat merubah informasi dengan dukungan media
internet. Kiranya, hal ini hanya dapat berlaku pada seseorang penggila facebook
(Facebooking).
Menelisik lebih dalam mudahnya
informasi tersebar ke orang lain, mungkin adakalanya perlu melihat sebelum munculnya
jejaring sosial di dunia maya. Istilah “curahan-hati”, dulunya hanya dilakukan
secara micro. Namun, seiring dengan
perkembangan jaman, curhat dapat dilakukan di beberapa fitur facebook. Masih
dalam konteks yang sama, curhat-sebelum media internet muncul-hanya dilakukan dengan
dua cara. Pertama, dengan menulis di lembaran
kertas yang akrab dikenal dengan diary
book. Kedua, dengan menceritakan
apa yang dialami kepada orang terdekat maupun seorang penasihat. Pada kemajuan
tehnologi informasi abad ini, pola tersebut telah berubah dan dapat dikatakan
berkembang. Ringkasnya, curhat dapat dilakukan di media online dengan siapapun
ia terhubung. Dengan demikian, curahan hati yang dituliskannya pada kolom yang
tersedia di Facebook dapat diketahui orang lain dengan mudah.
Adanya tulisan yang muncul di kolom
berita facebook, kerap kali mengundang perhatian bagi orang lain untuk membaca
maupun berkomentar. Kendati begitu, tidak semua orang membutuhkan ataupun mau
berbagi dengan pembuat status di Facebook
tersebut. Hal yang menjadi fokus utama adalah komentar ataupun nasehat yang di buat
oleh orang lain.
Dari respond orang lain yang muncul, dimungkinkan dapat menjadi motivasi
tersendiri. Terlebih, komentar yang di utarakan orang lain berdampak baik bagi
penulis. Disamping itu, mungkin halnya terjadi sebaliknya yang justru akan
menjadi keterpurukan mental maupun perilaku. Analisis
psychology B.F. Skinner kiranya tepat
dalam mengupas realita kali ini. Inti pemikirannya, setiap makhluk hidup pasti selalu
berada dalam proses bersinggungan dengan lingkungannya. Tepatnya, manusia
bergerak karena mendapat rangsangan dari lingkungan. Di dalam proses itu, makhluk hidup
menerima rangsangan atau stimulan tertentu yang mengakibatkan sebuah tindakan.[1]
Dalam konteks ini, reaksi yang muncul atau respon dari tindakan yang dilakukan
adalah sebuah kelaziman. Tidakan ataupun respon individu berdasar atas saran
atau komentar dari orang lain di lingkungan tersebut.
Perlu dicermati, hal semacam ini dapat berdampak baik maupun
buruk. Ada sebuah resiko
yang memungkinkan terjadi, dimana rasa ketersinggungan, salah paham kerap
menjadi pemicu terjadinya konflik[2].
Sehubungan dengan itu, tulisan (curhat) yang telah dibaca orang lain dapat
menjadi topik obrolan di luar dunia maya (nyata). Dengan demikian, hal-hal yang
menurut norma tidak sesuai dibicarakan menjadi perbincangan hangat bagi
kalangan luas (gossip). Perlu
dimengerti, relativitas informasi juga tidak terlepas dari rasa ketertarikan membincangkan
realitas yang ada. Kendati topik dirasa menarik untuk diperbincangkan, kerap
kali batasan-batasan norma menjadi terabaikan. Kiranya, perihal semacam ini
pernah disinggung Kahlil Gibran, ia berpendapat bahwa, “Jika anda membeberkan rahasia anda kepada angin, anda tidak boleh
menyalahkannya jika angin membuka rahasia itu kepada pohon-pohon.”[3]
Tidak memperdebatkan benar ataupun salah fenomena yang terjadi, itu adalah
sebuah dampak atau resiko yang harus ditanggung pembuat status.
Tokoh klasik penasehat raja-raja
eropa abad 14-15 bernama Eramus juga mempunyai argumen: “Jangan memberi nasehat kalau tidak di minta.”[4]
Bila difikirkan, mungkin ada benarnya jika nasehat (komentar) yang dibuat
menyegarkan pembuat status. Namun
sebaliknya, jika pendapat tersebut semata-mata dapat memojokkan yang pada
perjalannya merugikan pihak-pihak tertentu.
Kiranya, dengan kemudahan tercapai sebuah
informasi, para pengguna Facebook layak berterimakasih pada co-founder atau orang yang turut menjadi
Pendiri Facebook khususnya Mark Zuckerberg yang telah mencurahkan ide sbrilliant pada bidang tehnologi
informasi abad ini. Ibauan yang kiranya
sesuai dengan konteks ini sebagai berikut: pertama,
dengan mudahnya tercapainya informasi, istilah curhat di media Facebook
dapat dilakukan secara bebas dilakukan oleh pemilik account. Akan tetapi perlu disadari, ada sebuah resiko yang
ditanggung jika informasi itu jatuh pada orang yang tidak tepat yang berdampak buruk
bagi diri sendiri. Kedua, cara
berbagi informasi bagi pemilik account maupun respondent seharusnya dapat melihat
norma, nilai yang ada di masyarakat serta memikirkan dampak yang akan terjadi. Bukan hanya menjadi sarana baru untuk
mencurahkan perasaan, perlu di sadari, ada pentingnya menutup beberapa
informasi yang bersifat rahasia (privasi).
Ketiga, adakalanya respond pemberian
nasehat dapat berdampak baik bagi seseorang yang mendapatkan nasehat. Perlu
dikritisi, komentar yang tidak sesuai justru akan menyudutkan seseorang yang
sedang mengalami kesusahan.
[1] George Boeree, Personality Theories: Melacak
Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia, Yogyakarta: Prismasophie, 2008, h.
226-229.
[2] Istilah “konflik” kerap kali disalah artikan dengan
benturan atau pukulan. Namun, konflik sebenarnya juga dapat terjadi dengan
melalui komunikasi (perdebatan) atau konflik yang terjadi namun tidak
menimbulkan gejala-gejala kekerasan. Seperti halnya pertengkaran mulut atau
pertengkaran argument.
[3] Mahbub Djunaidi, 365
MOTIVASI, Yogyakarta: Pustaka Ansana,
2010, h. 15.
[4] Nur Cahyo, 100%
Kutipan Kata Motivasi Super Dahsyat, Yogyakarta: Pustaka Diantara, 2009, h. 31.
7 komentar:
tulisannya muantab tenan, jdi inget wktu dlu msh jman buku diary :D
makasih bung, proudly present 'Koko Wijayanto', co-writer kolom sosiologi :)
Nice essay gan... :)
Tapi kadang orang terlalu berlebihan dalam update statusnya. Seringkali update sesuatu yang tidak ingin orang lain dengar, terutama hal-hal yang terlalu pribadi atau show off. :D
Betul bung, dan itu juga sudah dibahas di sini:
http://kolomsosiologi.blogspot.com/2011/06/facebook-dan-degradasi-komunikasi.html
Cheers! :)
Diary oh Diary.... mantap lah bro
Nice Share mas koko...
bisa dijadikan bahan artikel di mading sosiologi kampus nih.
minta ijin donlod nggeh :)
silakan bung, bung koko pastinya akan senang sekali jika tulisannya dapat terpampang di mading kampus :)
Posting Komentar