Jumat, 17 Januari 2014

Trayektori Pendidikan [Jurnal Pemikiran Sosiologi-UGM/Vol. 2/No. 1]

Trayektori Pendidikan, antara Praksis-Teoretis
dan Dikotomi Low Science-High Science
Telaah Sosio-Filosofis Nilai Guna
Ilmu Pengetahuan di Era Kapitalisme-lanjut

Wahyu Budi Nugroho


ABSTRAK

Tulisan ini berupaya memaparkan problem trayektori pendidikan dan implikasi domino yang ditimbulkannya. Secara ringkas, “trayektori pendidikan” menunjuk pada ketidakjelasan arah atau ketidakterhubungan antara dunia pendidikan dengan realitas konkret kontemporer. Timbulnya trayektori pendidikan ditengarai oleh perceraian antara teori dengan praksis yang kemudian memunculkan klasifikasi ilmu ke dalam dikotomi low science dan high science. Persoalan menjadi kian pelik manakala dihadapkan pada tatanan kapitalisme-lanjut yang begitu mensakralkan ukuran-ukuran ekonomi sehingga beberapa ilmu pengetahuan (disiplin) dirasa tak lagi relevan keberadaannya. Hal inilah yang nantinya memunculkan problem “alienasi nilai guna ilmu pengetahuan”.  Di sisi lain, posmodernitas yang memayungi tatanan kapitalisme-lanjut turut memicu kontestasi antara legitimasi dengan otodidaktisme yang berujung pada diskursus seputar kepakaran formal dan nonformal. Singkat kata, tulisan ini berupaya mewacanakan kembali kedudukan ilmu pengetahuan sebagai sarana emansipasi manusia, terutama berkenaan dengan aktualisasi diri individu maupun kolektif beserta segenap potensi yang dimilikinya.

Kata kunci; trayektori pendidikan, alienasi, kapitalisme-lanjut.


ABSTRACT

This paper tries to elaborate the problem of education trajectory and its domino effect implications. Briefly, education trajectory refers to uncertain path or disconnection between formal education and contemporary concrete reality. Education trajectory is caused by the separation between the world of theory and praxis, as the results it produces classification of knowledge into dichotomy of low sicence and high science. The problem of it turns to be more complicated when it is vis-à-vis with the late-capitalist system which magnifies economical values, so that some disciplines seem to be irrelevant of their existences. This matter will create another problem so called “utility alienation of science”. On the other hand, postmodernity which shelters the late-capitalist system also triggers competiton between legitimacy and autodidactism creating discourse around formal and non-formal masteries. Shortly, this paper tries to put this issue into a proper discussion related to the existence of science as a tool to achieve humanitarian emancipation, mainly concerning with self-actualisation of individuals and their whole potencies.

Keywords; education trajectory, alienation, late-capitalism

An intellectual is someone whose mind watches itself…”
[Albert Camus, Notebooks 1935-1942]

2 komentar:

  1. Bagaimana berlangganan jurnal di atas?

    BalasHapus
  2. bisa dengan buka web sosiologi.fisipol.ugm.ac.id Pak, di situ ada mekanisme tuk berlangganan JPS

    BalasHapus