Globalisasi
Oleh: Wahyu Budi Nugroho, S.Sos., M.A.
Begitu banyak definisi mengenai
istilah “globalisasi” yang telah dicetuskan para pakar. Setidaknya, Giddens (2009:
84-85) mendefinisikan globalisasi sebagai, “…intensifikasi
relasi sosial sedunia yang menghubungkan berbagai lokalitas saling berjauhan
sehingga sejumlah peristiwa sosial dibentuk oleh peristiwa lain yang terjadi
bermil-mil jauhnya, dan begitu pula sebaliknya”. Ia memisalkannya dengan
kemajuan yang terjadi di kota-kota Singapura berikut keterbelakangan di sebuah
kawasan Pittsburgh yang tak lepas dari hubungannya dengan dunia global. Giddens
(2002: 32-38) turut memisalkannya pula dengan sebuah kebijakan yang tercetus di
salah satu “bilik kecil” Eropa dapat berdampak luas pada berbagai daerah
pedalaman Afrika, Amerika Latin atau Asia. Tak pelak, penjelasan Giddens
mengenai globalisasi di atas menyiratkan terjadinya proses “pemadatan ruang dan
waktu”, dengan kata lain, seolah kedua hal tersebut—ruang dan waktu—tak lagi menjadi
relevan di era globalisasi.
Sardar dan Loon (2001: 162-163)
mengidentifikasi tiga momentum utama penyebab lahirnya globalisasi: Pertama, menguatnya gelombang ekonomi
liberal akibat kejatuhan komunisme-dunia menyebabkan ketiadaan batas-batas
pasar, modal semakin dapat bergerak bebas dari satu negara ke negara lainnya, pun begitu pula halnya dengan berbagai korporasi
multinasional; Kedua, penerimaan luas
masyarakat dunia—dari Eropa Timur hingga Afrika—akan konsepsi demokrasi liberal
dan beragam asosiasi simbolisnya semisal hak asasi manusia, kesetaraan gender,
perlindungan lingkungan, dan lain sebagainya; Ketiga, kecenderungan diterimanya tren budaya Barat—terutama budaya
pop—yang disuntikkan oleh berbagai agennya seperti Hollywood, MTV, CNN, BBC,
dan lain sejenisnya. Serangkaian hal tersebutlah yang kemudian menyebabkan
kekuasaan negara kian lemah, batas-batas teritorial, hukum, serta regulasi
menjadi demikian sulit untuk ditegakkan.
sangat menarik, sudah lama saya menjadikan tulisan anda sebagai bahan bacaan memahami sosiologi. kalau boleh request saya ingin membaca tulisan anda tentang pandangan anda tentang demokrasi kosmopolitan sebagai bentuk globalisasi dalam buku third way giddens. saya mengalami kesusahan memahami relefansi antara ilmu sosiologi dan HI sebagai dasar ilmu saya. terima kasih :D
BalasHapus